Sejarah Sepakbola Indonesia menjadi keinginan banyak pihak untuk dibakukan sehingga publik mendapatkan informasi yang jelas, utuh, dan ilmiah. Kalau sejarah kerajaan besar di Nusantara saja dapat teridentifikasi, tapi mengapa sepak bola Indoonesia tidak juga ada kejelasan? sama dengan nasib dualisme sekarang tanpa ada kejelasan,Sayang hal ini masih menjadi misteri yang tak terungkapkan.
Sempat terfikir oleh aku bahwa jangan-jangan memang belum ada satupun dokumen yang validitasnya kuat yang mengungkap Sejarah Sepak Bola Indonesia. Atau paling tidak hasil penelitian sejarah mengenai Sejarah Sepak Bola Indonesia oleh para sejarahwan, dst. Dan ketika menuliskan artikel ini saya semakin yakin akan dugaan bahwa Sejarah lahirnya Sepak Bola Indonesia memang belum ada.
Kesulitan yang pasti terjadi adalah tidak ditemukanya dokumen sejarah seperti lazimnya peninggalan purbakala yang berupa candi, tulisan di daun lontar, alat-alat, dll. Mungkin juga karena olahraga sepakbola dianggap sebagai aktifitas sosial yang kurang penting sehingga tidak terdokumentasikan dengan baik oleh nenek moyang kita. Agak berbeda dengan beberapa peninggalan sejarah Romawi dan Eropa ynag menemukan akan aktifitas sepak bola.
Hal yang sama juga terjadi pada pencarian mengenai sejarah munculnya olahraga sepak bola dimuka bumi ini yang masih juga mengundang perdebatan. Beberapa dokumen sejarah dunia menjelaskan bahwa sepak bola lahir sejak masa Romawi, sebagian lagi menjelaskan sepak bola berasal dari negeri Tiongkok, dst.
Disisi lain Bill Muray, seorang sejarahwan sepak bola, dalam bukunya The World Game: A History of Soccer, menjelaskan bahwa permainan sepak bola sudah dikenal sejak awal Masehi, masyarakat Mesir Kuno sudah mengenal teknik membawa dan menendang bola yang terbuat dari buntalan kain linen. Menurut pendapat saya benang kusut tentang sejarah sepakbola Indonesia bisa mulai diurai dengan meneliti dokumen sejarah Indonesia yang ada di negeri Belanda. Menurut analisa saya sejarah Sepak bola ini diawali oleh pendatang dari luar negeri, bukan dari Indonesia asli. Jadi beberapa kemungkinannya adalah:
Para pedagang dari negeri Tiongkok sekitar abad 7 M yang mulai masuk wilayah nusantara khususnya diwilayah kerajaan Sriwijaya. Seperti diketahui permainan masyarakat Cina abad ke-2 sampai dengan ke-3 SM sudah mengenal olah raga sejenis sepak bola yang dikenal dengan sebutan “tsu chu “.
Dibawa masuk ke Indonesia oleh para pedagang dari negeri Belanda, kalau mereka awal masuknya ke Indonesia sekitar tahun 1602 M maka sepakbola lahir dari perkembangan aktifitas dagang mereka di Indonesia.
Kedua kemungkinan lahirnya sejarah sepakbola diatas dapat menjadi kebenaran atau pula menjadi kesalahan, namun tidak ada yang boleh menjustifikasi kedua hal tersebut kecuali atas dasar fakta sejarah yang kuat. Disinilah letaknya urgensi dilakukanya penelusuran sejarah sepak bola nasional Indonesia untuk kemajuan sepak bola indonesia,bangsa yang luhur dan bermartabat bangsa yang menghargai nilai sejarah dan perjuangannya. tidak seperti KPSI dan PSSI yang tidak menghargai Pahlawan Soeratin,dan akibatnya terjadilah dualisme ini.jika pejabat sepak bola ini saling rendah hati dan menghargai sepak bola indonesia tidak akan adanya dualisme. [Julian]
Ini dia Rahasia di balik Rahasia kenapa Lionel Messi di Sebut Rassul-Nya Sepakbola (EL/The Messiah)
Pemain berusia 24 tahun itu di Puja-puja dan di Agung-agungkan sebagai pemain terbaik sepanjang sejarah, bahkan Melebihi Pele, Maradona, Michel Platini, Backenbauer, Alfredo di Stefano, Frenc Puskas, Van Basten, Gullit, Pep Guardiola, Erick Cantona, Vieri, Batistuta, Zidane, dan bahkan semua Legenda-legenda Sepakbola Dunia Lainnya.
Semua itu bukan tanpa Maksud dan Tujuan, Jika anda Cerdas anda akan tau Maksud itu.
Tapi apakah anda tau Maksud dan Tujuan sebenarnya dari Julukan Messiah yang disematkan kepada Messi ?
Skill dan Talenta Luar biasa Messi sudah terihat ketika dia masih di Akademi sepakbola La Masia, namun puncaknya adalah pada tahun 2008 - 2009 ketika Dia membawa Barcelona memenangi 6 Piala dalam 1 Musim. Pada tahun itu, Petinggi-petinggi Freemason mulai membidik Messi sebagai target Utama Perekrutan, melalui Perwakilannya di Kota Barcelona petinggi Freemason lalu mendatangi Messi tanpa sepengetahuan Pelatih Pep Guardiola, pemain lain, dan bahkan Keluarga Messi sendiri.
Messi diberitahukan Mengenai apa itu Freemason, Visi dan Misi-Nya dan apa Keuntungan yang di dapatkan apabila Messi bergabung dengan FREEMASON.
Walaupun sempat Berpikir, tapi akhirnya Messi bergabung dengan Freemason sehabis Barcelona Menghajar Real Madrid 6-2 di Stadion Santiago Bernabeu.
Walapun Messi sudah bergabung dia tetap diizinkan ke Gereja ataupun Kegiatan Beribadah lainnya. Dan tugas yang diberikan kepada Messi adalah mengumpulkan sebanyak-banyaknya Penggemar dari seluruh dunia.
Cara AMPUH untuk bisa Mengimbangi Anggota FREEMASON
Madrid - Cristiano Ronaldo Mengatakan kepada awak Berita bahwa Real Madrid kini sudah belajar dari pengalaman-pengalaman pahit dari Pertandingan yang sudah-sudah.
Saat di tanya oleh Para Wartawan tentang Freemason, Ronaldo Pun Sudah tau Apa itu Organisasi Freemason dan illuminati. " Saya sudah tau Organisasi itu (Freemason dan illuminati) dan Organisasi itu Sangat berbahaya karena Menggiring kita Menuju Satu Pemimpin Tungggal."
Begitu pun Saat di Tanya Mengenai ke Anggotaan Fc Barcelona dan Lionel Messi yang Menjadi Anggota.
"Cara untuk Mengalahkan Mereka adalah dengan Bersatunya Umat Beragama di Dunia ini, sebagai Contoh, di Real madrid ada beberapa Pemain yang Beragama Islam seperti Ozil, Benzema,Nuri Sahin Lassana Diara, Altintop, Kami yang Nasrani bersatu dengan yang Muslim bahu-membahu membangun Real Madrid agar selalu bisa mengimbangi Kekuatan Luar Biasa Mereka yang Anggota Mason (Barca dan Messi)."
Tambahan beberapa praduga:
Petinggi Freemason Barcelona Telah Memberikan Kekuasaan kepada UEFA untuk Menentukan siapa yang akan lolos antara Chelsea vs Barcelona, Petinggi Freemason telah Menyiapkan 2 Skenario :
SKENARIO PERTAMA
Barcelona memang akan di FINAL seperti yang telah Mereka Rancang saat babak 16 Besar guna Berlangsungnya FINAL ideal antara 2 klub Terbaik di Dunia. Apabila Skenario ini yang di Pakai, Freemason juga SENGAJA akan ''Membantu'' Real Madrid untuk bisa Lolos ke FINAL setelah Menghadapi Bayern Munchen.
Catatan : Apabila Petinggi Freemason Dunia ingin Meloloskan Bayern Munchen ke FINAL maka akan Menghadapi Barcelona.
Leg Pertama Barcelona akan Menang di Kandang Chelsea atau Sengaja Imbang 0-0 / 1-1/ 2-2, lalu kemudian seperti biasa di Camp Nou akan di bantu oleh Seorang Wasit yang Juga Anggota Freemason.
SKENARIO KEDUA
Melihat sudah banyaknya Masyarakat Dunia yang Mengetahui Mengenai Rahasia di Balik Rahasia yang Sudah Terjadi, maka Fc Barcelona akan Sengaja di Buat Kalah Guna Meloloskan CHELSEA ke FINAL Liga Champions.
Leg Pertama Chelsea akan Menang atas Barcelona 2-1 / 3-2 / 3-1 / 4-2, lalu kemudian di Camp Nou Barcelona bermain Aman Agar Chelsea Lolos dengan Aggregat Gol Kandang.
Apabila Skenario yang di Pakai adalah yang Kedua, maka Bayern Munchen lah yang Di LOLOSKAN ke FINAL Liga Champions karena Tentu Petinggi Freemason Barcelona Tidak akan Rela apabila yang di Loloskan adalah Real Madrid, tetapi apabila Petinggi Freemason Dunia memberikan Real Madrid untuk Lolos ke FINAL maka petinggi Freemason Barcelona tidak akan bisa menolaknya.
Club mana yang akan Lolos ke FINAL Liga Champions Musim 2011-2012 semua sudah ada Rancangan Teknis dan Non-teknisnya.
Sejarah AWAL Fc Barcelona Menjadi Anggota Zionist (Freemasonry) Yahudi International . FC Barcelona - juga dikenal sebagai Barça, adalah sebuah klub olahraga di Barcelona, Katalonia, Spanyol yang mempunyai klub-klub dalam beberapa cabang olahraga, namun yang paling terkenal adalah sepak bola.
Didirikan pada 1899 oleh 12 pemain sepak bola berasal dari Swiss, Inggris, dan Spanyol dibawah pimpinan Joan Gamper. FC Barcelona memiliki motto "Barca bukan hanya sekedar klub" (El Barça, és més que un club) serta memiliki himne yang berjudul "El Cant del Barca" yang diciptakan oleh Jaume Picas and Josep Maria Espinàs. Stadion utamanya berada di Camp Nou, Barcelona.
Awal masuknya Fc Barcelona Menjadi Anggota Freemasonry adalah Ketika Joan Gamper (Presiden Barca Tahun (1908–09, 1910–13, 1917–19, 1921–23, 1924–25) di Datangi oleh Para Grand master Freemasonry, saat itu Joan di tanya ''Apakah Club yang Anda Pimpin ingin Bergabung dengan kami Anggota Persaudaraan (Freemasonry) ? ''
Kemudian Joan Gamper Bertanya balik, '' Apa Keuntungan jika kami bergabung dengan Anda ?'', Lalu para Grand master Menjawab '' Kami akan Memberikan Kejayaan kepada anda, termasuk kejayaan mengalahkan Rival anda Real Madrid Fc ''
lalu Gamper bertanya kembali kepada Para Grand Master Freemasonry itu, ''Bagaimana Cara Anda Memberikan KEJAYAAN Kepada Fc Barcelona ?'', Grand Master pun Menjawab, ''Anda tau FIFA, UEFA, dan Organisasi Wasit Dunia ?, Gamper ,''Ya Saya Tau itu '', Grand Master Menjawab, '' Mereka itu semua juga Anggota Kami ''.
itulah awal dari keanggotaan Fc Barcelona menjadi Anggota FREEMASONRY.
Masih hangat diperdebatkan para penggemar sepakbola dunia hasil pertandingan perempat-final Liga Champions antara Barcelona dan AC Milan, Selasa (3/4) lalu.
Jika di urut ke belakang, ada beberapa Konspirasi yang di lakukan oleh Fc Barcelona Atas perintah/order petinggi Freemason Dunia.
1. CHELSEA 1-1 BARCELONA, 6 Mei 2009 (laga kedua semi-final)
Rivalitas Chelsea dan Barcelona sudah dihangatkan dengan perang urat syaraf yang dilontarkan Jose Mourinho kepada Frank Rijkaard dua musim sebelumnya. Pada pertandingan ini, Chelsea ditangani Guus Hiddink, sebagai manajer sementara, dan berhasil melaju ke semi-final dengan menahan imbang Barcelona tanpa gol pada laga pertama.
Pada menit kesembilan di Stamford Bridge, Michael Essien membawa Chelsea unggul. Setelahnya, permainan fisik sekaligus disiplin Chelsea mampu membuat Barcelona kesulitan mengembangkan permainan. Saat menyerang, setidaknya ada lima kesempatan yang bisa menghasilkan penalti kepada Chelsea, mulai dari dua kali kaus Didier Drogba yang ditarik Eric Abidal, Dani Alves menjatuhkan Florent Malouda di dalam kotak penalti tetapi hanya diberikan tendangan bebas, serta handball yang dilakukan Gerard Pique dan Samuel Eto'o. Semuanya diabaikan wasit Tom Henning Ovrebo.
Alves vs Malouda : (0:15) Bola telah melewati Alves, lihat di mana bola saat itu berada. Anda melihat apa yang Alves lakukan terhadap Malouda? Dan keputusan wasit: sama sekali tidak penalty.
Drogba vs Abidal : Drogba mencoba mencari ruang tembak dalam kotak penalti. Pergerakannya dikawal oleh Eric Abidal dan terlihat jelas Abidal menarik kaos Drogba hingga kehilangan keseimbangan dan gagal melakukan tembakan (0:44). Dan keputusan wasit: sama sekali bukan pelanggaran, anda ngrasa gak sih kalo mimik wajah si wasit Tom Henning Ovrebo (0:29) mulai terlihat gak meyakinkan.
Drogba vs Yaya Toure: Lagi, dalam kotak penalty. Drogba yang mendapat umpan lambung berhasi melewati Yaya Toure. Yaya menarik kaos Drogba dengan tangan kanannya (2:09), dan lengan kirinya terlihat menjepit tangan kanan Drogba menggangu lajunya beberapa saat (1:41). Drogba berusaha menendang, tapi Yaya melakukan sliding tackle mengenai kaki Drogba terlebih dahulu baru bola (1:55). Dan ini yang paling aneh.. BAHKAN SEBELUM YAYA TOURE MELAKUKAN TACKLE, WASIT SUDAH MENGANGKAT TANGAN TERLEBIH DAHULU MENANDAKAN SAMA SEKALI TIDAK TERJADI PELANGGARAN (2:15)
BARCA PLAYS HANDBALL NOT FOOTBALL :
Anelka berusaha melewati Pique dalam kotak penalty, dan Pique dengan sengaja menangkisnya dengan tangan kanan (3:00)
Ballack melancarkan tendangan volley dan membentur lengan kiri Eto'o. Kejadian yang lagi-lagi dalam kotak penalty itu terjadi tepat di depan mata wasit (3:42). Wasit bergegas menjauh tanpa berani berargumen (3:23), dan tugasnya pun berjalan lancar, membuat Barcelona menang.
Ya, mungkin saking terbiasanya.. bahkan Lionel Messi pernah mencetak gol dengan tangan kiri yang hingga kini disejajarkan dengan gol tangan Tuhan milik Diego Maradona
Akhirnya setelah 3 tahun kejadian itu berlalu, Wasit Tom Henning Ovrebo mengakui bahwa ia ternyata adalah seorang anggota freemason.
2. BARCELONA 1-0 INTER, 24 April 2010 (laga kedua semi-final)
Pertandingan ini paling dikenang karena ulah Sergio Busquets yang tak ubahnya bertindak seperti seorang aktor. Barcelona menderita kekalahan 3-1 pada laga pertama di markas Inter sehingga berjuang membalasnya di Camp Nou.
Di pertengahan babak pertama, Busquets terjatuh setelah diterpa lengan Thiago Motta. Alih-alih kartu kuning, rupanya wasit Franck De Bleeckere memberikan kartu merah langsung kepada Thiago. Konspirasi Terungkap ketika Busquets tertangkap kamera tengah mengintip dari balik tangannya untuk melihat apakah aktingnya berhasil mempengaruhi keputusan wasit atau tidak.
3. BARCELONA 3-1 ARSENAL, 8 Maret 2011 (laga kedua babak 16 besar)
Barcelona harus membalikkan kekalahan 2-1 yang diderita dari Arsenal pada laga pertama babak 16 besar Liga Champions musim ini. Mereka mendominasi pertandingan dan unggul 1-0 hingga babak pertama. Keunggulan itu dibuyarkan gol bunuh diri Sergio Busquets delapan menit setelah babak kedua dimulai. Beberapa menit setelahnya, di mulailah konspirasi itu oleh sang wasit setelah mendapat perintah dari Grand Master Freemason untuk kembali mengkartu-kuningkan Van Persie, perintah itu di sampaikan melalui EAR PHONE yang terpasang di Telinga Sang Wasit ''Massimo Busacca''
Robin van Persie pun diberikan kartu kuning kedua karena menendang bola meski wasit sudah meniup peluit tanda terjadi off-side. Penyerang andalan Arsenal itu tidak mendengar bunyi peluit sampai setelah menendang, kebenaran pun datang setelah Hasil test Kebohongan menunjukkan Van Persie memang benar-benar tidak mendengar peluit itu.
Tanpa sang kapten, Arsenal menyerah 3-1 setelah Barcelona berhasil menambah dua gol tambahan dengan memanfaatkan keunggulan jumlah pemain.
4. REAL MADRID 0-2 BARCELONA, 27 April 2011 (laga pertama semi-final)
Panasnya aura El Clasico juga dirasakan Liga Champions musim lalu. Kejadian kontroversial terjadi pada laga pertama ketika Barcelona mengalahkan tuan rumah Real Madrid melalui dua gol Lionel Messi di pengujung pertandingan. Dua gol itu berhasil dicetak ketika Madrid bermain dengan sepuluh orang setelah Pepe dikartumerah wasit Wolfgang Stark karena dinilai melanggar keras Dani Alves.
Usai pertandingan, Jose Mourinho melontarkan kecaman pedas. "Kalau saya mengatakan kepada UEFA apa yang saya pikirkan dan rasakan, karier saya akan berakhir saat ini.
Saya hanya ingin mengajukan satu pertanyaan yang saya harapkan bisa dijawab suatu saat nanti:
Mascherano vs Adebayor : Adebayor memegang pundak Mascherano, Mascherano berakting seolah mukanya tertampar oleh tangan Adebayor. Dan dia berhasil mengartu kuningkan Adebayor.
Arbeloa vs Pedro : Arbeloa diam, Pedro lari dengan cepat menabrak Arbeloa tapi malah Pedro yang sakit. Seakan berharap agar mendapat pelanggaran dan Arbeloa terkena kartu.
Busquets vs Marcelo : Marcelo cuma halangin Busquets, tapi seolah-olah muka Busquets tertonjok oleh Marcelo
dan ini yang paling parah..
Dani Alves's Super Diving
Diving super lebay yang dilakukan Alves dan pemain-pemain yang lain memanas-manasi wasit untuk mengeluarkan kartu merah, Alves sampai ditandu ke luar arena pertandingan. Anehnya hanya dirawat satu menit Alves bergegas memasuki lapangan dan bisa bermain seperti biasa hasil Medis pun menyatakan bahwa Dani Alves tidak apa-apa.
Tindakan tersebut sempat disindir oleh defender MU, Rio Ferdinand. Dalam akun twitternya ia mengatakan, "If you ever see me go off on a stretcher then run back on to play i give every1 on here a green light to hit me with a #2footedtackle
" Dikeluarkannya Pepe membuat Madrid kehilangan keseimbangan dan tertinggal melalui 2 gol Messi. Ya, cantik memang cantik, sah memang sah, tapi gol itu terlahir dari proses kartu merah yang di Rancang sedemikian Rupa.
Dalam situs resminya, UEFA sempat mengetikkan skor 0-4 bagi Barcelona. Tanya kenapa ???
Bahkan Legenda MU, Eric Cantona pun berkata, "Barcelona seperti dilindungi (wasit) dengan baik. Gol Higuain sangat bagus dan sah. Sebab, Pique mendorong ronaldo sehingga menabrak Mascherano. Itu bukan pelanggaran. Saya heran kenapa Mascherano melakukannya (pura-pura jatuh). Sebab, setahu saya, dia tidak pernah melakukan hal itu di Inggris ( saat bersama West Ham atau Liverpool). Sepertinya dia belajar trik tersebut di Barcelona"
5. BARCELONA vs Ac MILAN, semifinal 2006
Berdasarkan replay, gol Sheva harusnya sah sepenuhnya. Namun Puyol berakting seakan dijatuhkan dan wasit menganggap ada sebuah pelanggaran. Padahal jarak sheva dengan puyol jauh.
6. BARCELONA 3-1 Ac MILAN, 4 April 2012 (laga kedua perempat-final)
Konspirasi terakhir terjadi beberapa waktu yang lalu ketika wasit Bjorn Kuipers dengan gampangnya memberikan penalti kedua untuk Barcelona setelah pelanggaran Alessandro Nesta terhadap Sergio Busquets.
Keputusan dapat diperdebatkan karena tendangan penjuru belum dilakukan. Apalagi terlihat Carles Puyol berupaya menahan gerakan Nesta sebelum terjadinya pelanggaran. Penalti berhasil dieksekusi dengan baik oleh Lionel Messi.
Mantan wasit terbaik dunia, Pierluigi Collina pun sepertinya suda tau siapa dalang di balik ini semua.
Usai pertandingan, skuat Milan mengeluhkan kepemimpinan wasit, antara lain seperti yang diutarakan Clarence Seedorf. "Kalau wasit melihat ada pelanggaran sebelum bola dimainkan, seharusnya dia menghentikan laga, seperti yang selalu dilakukan semua wasit."
Zlatan Ibrahimovic malah mulai tau akan adanya konspirasi dalam menentukan pemenang pertandingan, Pertandingan ini bukan soal pemain di lapangan. Ini memalukan. Saya tak percaya dia menunjuk penalti ketika bola tidak dimainkan. Sepertinya Uefa ingin dua tim tertentu di final Liga Champions. Sekarang saya mengerti bagaimana perasaan Jose Mourinho setiap kali datang ke Camp Nou.
Pierluigi Collina (lahir di Bologna, Italia, 13 Februari 1960; umur 52 tahun) adalah seorang penasehat finansial dan secara umum dianggap sebagai salah satu wasit sepak bola terbaik di dunia Sepanjang Massa sebelum mengundurkan diri pada bulan Agustus 2005.
Collina memang menonton langsung di rumah, pertandingan liga champions eropa antara Ac Milan vs Fc Barcelona yang di langsungkan di Camp Nou. Pada pertandingan ini pun menjadi bahan Perbincangan semua pecinta sepakbola di seluruh dunia, Masyarakat Melihat ''ada Sesuatu'' pada pertandingan tersebut.
Seperti yang di kutip oleh reuters, Collina pun Membenarkan Ada Sesuatu yang Terjadi, sesuatu yang tidak diketahui banyak orang.
Collina, '' Ya, Saya tau dan melihat langsung di rumah Pertandingan itu (Milan vs Barca), bahkan anak kecil pun dapat menilai itu ''ada yang Salah''
Saat di singgung mengenai apakah Adanya Konspirasi Tingkat Tinggi pada pertandingan itu, Collina pun hanya bisa tersenyum.
'' Saya tau siapa mereka itu (Freemasonry), karena saya memang pernah di tawari untuk bergabung dengan mereka namun saya dengan Tegas menolaknya'' -Pireluigi Collina-
Washington DC, USA - Kendati tinggal sebentar lagi President Obama menjabat sebelum berlangsungnya Pemilu Amerika Serikat yang baru, Obama mengeluarkan statement Pujian Mengenai Pemain sepakbola Lionel Messi.
Obama : '' Messi is a The Messiah in football and will be That for several Time, because No one will be great like Messi in All time and of Cource Messi is a Masonic members. ''
Translate : Obama : ''Messi adalah Sang Juru Selamat di sepakbola dan akan tetap seperti itu sampai beberapa waktu, karena tidak ada Pemain yang dapat bisa sebagus Messi sepanjang Massa dan tentu saja Messi adalah Anggota freemason.''
Obama was part of the Masonic conspiracy from a young age, and does not represent the interests of the American people.
Barcelona - Spain, Lionel Messi baru saja memecahkan rekor gol Cesar Rodriguez sebagai pencetak gol terbanyak Azulgrana usai mencetak hat-trick saat timnya menang 5-3 atas Granada pada pertengahan minggu ini.
Pemain berusia 24 tahun itu kemudian di Puja-puja dan di Agung-agungkan sebagai pemain terbaik sepanjang sejarah, bahkan Melebihi Pele, Maradona, Michel Platini, Backenbauer, Alfredo di Stefano, Frenc Puskas, Van Basten, Gullit, Pep Guardiola, Erick Cantona, Vieri, Batistuta, Zidane, dan bahkan semua Legenda-legenda Sepakbola Dunia Lainnya.
Semua itu bukan tanpa Maksud dan Tujuan, Jika anda Cerdas anda akan tau Maksud itu.
Tapi apakah anda tau Maksud dan Tujuan sebenarnya dari Julukan Messiah yang disematkan kepada Messi ?
Skill dan Talenta Luar biasa Messi sudah terihat ketika dia masih di Akademi sepakbola La Masia, namun puncaknya adalah pada tahun 2008 - 2009 ketika Dia membawa Barcelona memenangi 6 Piala dalam 1 Musim.
Pada tahun itu, Petinggi-petinggi Freemason mulai membidik Messi sebagai target Utama Perekrutan, melalui Perwakilannya di Kota Barcelona petinggi Freemason lalu mendatangi Messi tanpa sepengetahuan Pelatih Pep Guardiola, pemain lain, dan bahkan Keluarga Messi sendiri.
Messi diberitahukan Mengenai apa itu Freemason, Visi dan Misi-Nya dan apa Keuntungan yang di dapatkan apabila Messi bergabung dengan FREEMASON.
Walaupun sempat Berpikir, tapi akhirnya Messi bergabung dengan Freemason sehabis Barcelona Menghajar Real Madrid 6-2 di Stadion Santiago Bernabeu.
Walapun Messi sudah bergabung dia tetap diizinkan ke Gereja ataupun Kegiatan Beribadah lainnya. Dan tugas yang diberikan kepada Messi adalah mengumpulkan sebanyak-banyaknya Penggemar dari seluruh dunia.
Barcelona - Spain, Lionel Messi baru saja memecahkan rekor gol Cesar Rodriguez sebagai pencetak gol terbanyak Azulgrana usai mencetak hat-trick saat timnya menang 5-3 atas Granada pada pertengahan minggu ini.
Pemain berusia 24 tahun itu kemudian di Puja-puja dan di Agung-agungkan sebagai pemain terbaik sepanjang sejarah, bahkan Melebihi Pele, Maradona, Michel Platini, Backenbauer, Alfredo di Stefano, Frenc Puskas, Van Basten, Gullit, Pep Guardiola, Erick Cantona, Vieri, Batistuta, Zidane, dan bahkan semua Legenda-legenda Sepakbola Dunia Lainnya.
Semua itu bukan tanpa Maksud dan Tujuan, Jika anda Cerdas anda akan tau Maksud itu.
Tapi apakah anda tau Maksud dan Tujuan sebenarnya dari Julukan Messiah yang disematkan kepada Messi ?
Skill dan Talenta Luar biasa Messi sudah terihat ketika dia masih di Akademi sepakbola La Masia, namun puncaknya adalah pada tahun 2008 - 2009 ketika Dia membawa Barcelona memenangi 6 Piala dalam 1 Musim.
Pada tahun itu, Petinggi-petinggi Freemason mulai membidik Messi sebagai target Utama Perekrutan, melalui Perwakilannya di Kota Barcelona petinggi Freemason lalu mendatangi Messi tanpa sepengetahuan Pelatih Pep Guardiola, pemain lain, dan bahkan Keluarga Messi sendiri.
Messi diberitahukan Mengenai apa itu Freemason, Visi dan Misi-Nya dan apa Keuntungan yang di dapatkan apabila Messi bergabung dengan FREEMASON. Walaupun sempat Berpikir, tapi akhirnya Messi bergabung dengan Freemason sehabis Barcelona Menghajar Real Madrid 6-2 di Stadion Santiago Bernabeu.
Walapun Messi sudah bergabung dia tetap diizinkan ke Gereja ataupun Kegiatan Beribadah lainnya. Dan tugas yang diberikan kepada Messi adalah mengumpulkan sebanyak-banyaknya Penggemar dari seluruh dunia.
* Penampilan dan gol di klub senior hanya dihitung dari liga domestik.
Sir Alexander Chapman "Alex" FergusonCBE (lahir di Govan, Glasgow, 31 Desember1941; umur 71 tahun) adalah seorang pelatih dan mantan pemain sepak bola berkebangsaan Skotlandia, yang saat ini sedang menangani Manchester United F.C., di mana dia telah bertugas lebih dari 1000 pertandingan. Dianggap sebagai salah satu pelatih terbaik dalam permainan, dia telah memenangkan lebih banyak trofi daripada pelatih manapun sepanjang sejarah sepak bola Inggris. Dia telah menangani Manchester United sejak tanggal 6 November 1986 sampai sekarang, menggantikan Ron Atkinson. Di Manchester United, Sir Alex menjadi pelatih tersukses dalam sejarah sepak bola Inggris, dengan memimpin tim memenangkan 10 gelar juara liga. Pada 1999, dia menjadi pelatih pertama yang membawa tim Inggris meraih treble dari Liga Utama, Piala FA and Liga Champions UEFA. Juga menjadi satu-satunya pelatih yang memenangkan Piala FA sebanyak 5 kali, Fergie juga menjadi satu-satunya pelatih yang berhasil memenangkan gelar Liga Inggris sebanyak 3 kali berturut-turut bersama tim yang sama (1998-1999, 1999-2000 and 2000-2001). Pada 2008, dia bergabung bersama Brian Clough (Nottingham Forest) dan Bob Paisley (Liverpool) sebagai pelatih Britania yang pernah memenangkan kejuaraan Eropa sebanyak lebih dari satu kali.
[sunting] Alexander Chapman Ferguson lahir dari pasangan Alexander Beaton Ferguson, seorang buruh pekerja galangan kapal dengan Elizabeth Hardie. Ia menghabiskan masa kecilnya di daerahGovan,Skotlandiabersama adiknyaMartin Ferguson.Awal karier
Karier sepak bola Ferguson dimulai ketika ia bergabung dengan klub amatir Queens Park pada umur 16 tahun. Berposisi sebagai penyerang ia mencetak 20 gol pada musim debutnya dan pindah pada musim berikutnya ke klub amatir St. Johnstone. Di klub barunya, Ferguson mengejutkan publik dengan mencetak hattrick melawan klub idolanya Glasgow Rangers. Performanya membuat ia dikontrak profesional oleh Dunfermline. Pada musim pertamanya Ferguson berhasil mencapai final Piala Skotlandia melawan Glasgow Celtic akan tetapi kalah 3-2. Ferguson sendiri tidak tampil dalam final karena penampilan buruknya ketika melawan St. Jonstone pada pertandingan sebelumnya. Musim keduanya bersama Dunfermline, ia berhasil keluar sebagai pencetak gol terbanyak Liga Skotlandia bersama Joe McBride dengan 31 gol. [1]. Prestasi ini akhirnya mengantarkan Ferguson ke klub impiannya sejak kecil, Glasgow Rangers. Masa-masa di Rangers ternyata tidak menyenangkan Ferguson. Ia sering dicadangkan dan berlatih dengan tim junior. Hal ini membuat Fergie tidak betah dan hanya bertahan 2 musim bersama Rangers. Ia kemudian ditawari pindah oleh klub Inggris, Nottingham Forest.[2] akan tetapi istrinya, Cathie tidak menyetujui kepindahan mereka ke Inggris. Ia lalu memilih untuk pindah ke klub Falkirk. Ferguson dipromosikan sebagai pelatih merangkap pemain. Namun tak lama kemudian jabatannya digantikan oleh John Prentice. Ferguson kemudian memilih untuk pindah ke Ayr United dimana ia bermain disana sampai pensiun sebagai pemain pada 1974. Sebagai pemain Ferguson telah mencetak total 170 gol dalam 317 pertandingan.
Pada bulan Juni tahun 1974, sesaat setelah ia pensiun sebagai pemain, Ferguson ditunjuk sebagai manajer paruh waktu unutk East Stirlingshire pada usia 32 tahun. Kariernya di East Stirlingshire hanya bertahan sebentar karena pada bulan Oktober 1974 ia menerima pinangan St. Mirren untuk menjadi manajer [3].
Kariernya di St. Mirren berlangsung gemilang, selama 4 musim menangani klub tersebut (1974-1978). Ferguson mengangkat klub kecil yang tadinya hanya ditonton oleh 1000 orang dalam pertandingan kandanganya itu menjadi juara Liga Skotlandia pada musim 1977 dengan permainan menyerangnya. Selain itu ia berjasa dalam menemukan bakat-bakat muda dalam diri Billy Stark, Tony Fitzpatrick, Bobby Reid dan Peter Weir. Kesuksesan Ferguson dalam mengangkat St. Mirren ternyata berujung pada pemecatan pada tahun 1978 karena konflik internal antara Ferguson sendiri dengan staffnya.[4] Presiden klub St. Mirren, Willie Todd bahkan mengatakan bahwa Ferguson "tidak mempunyai kemampuan manajerial yang baik". Dengan demikian St. Mirren adalah klub satu-satunya yang pernah memecat Ferguson sepanjang karier manajerialnya.
Ferguson menjadi manajer Aberdeen menggantikan Billy McNeil yang pindah ke Glasgow Celtic, ia diharapkan untuk mengembalikan masa kejayaan Aberdeen yang menjuarai Liga Skotlandia terakhir kali pada 1955. Namun karena usia Ferguson yang terbilang cukup muda (36 tahun) tetap saja ia kesulitan meraih respek dari para pemain yang beberapa diantaranya lebih tua dari manajer mereka sendiri. Pada musim debutnya, Aberdeen meraih peringkat ke 4 walaupun tidak pernah kalah sebelum Desember 1978. Ferguson juga membawa Aberdeen ke semifinal Piala Skotlandia dan Piala Liga Skotlandia. Pada musim berikutnya Aberdeen kembali kalah dalam final ajang Piala Liga Skotlandia oleh Dundee United setelah pertandingan replay. Ferguson menyalahkan dirinya sendiri yang seharusnya mengubah taktik dan komposisi pemain dalam pertandingan replay tersebut. Setelah pertandingan final itu, performa Aberdeen mengalami peningkatan sampai mereka menjadi juara Liga Skotlandia pada akhir musim 1979/80. Hal ini membuat Ferguson mendapatkan kepercayaan dan respek dari para pemain dan direktur klub. Ia tetap menjadi manajer yang penuh disiplin sehingga pemain-pemainnya menjulukinya "Furious Fergie" atau "Fergie yang Galak". Ia bahkan pernah mendenda salah satu pemainnya, John Hewitt karena mendahuluinya ketika mengendarai mobil di jalan. Ia juga pernah menendang sebuah teko teh kepada para pemainnya saat mereka tampil buruk dalam babak pertama. Ferguson juga menuduh pers mengutamakan 2 klub saja (Rangers dan Celtic) dalam pemberitaannya. Aberdeen terus meraih sukses dalam musim-musim berikutnya. Diantaranya meraih Piala Skotlandia pada musim 1981/82. Trofi ini mengantarkan Aberdeen unutk berpartisipasi lagi dalam ajang Eropa, kali ini di ajang Piala Winners. Performa Fergie bersama Aberdeen mendapat sorotan media setelah mereka secara mengejutkan menyingkirkan Bayern München setelah klub itu mengalahkan Tottenham Hotspur 4-1 dalam ronde sebelumnya. Kesuksesan ini mendatangkan kepercayaan diri pada skuab Aberdeen yang percaya mereka dapat meraih sukses dalam ajang Piala Winners. Hal yang menjadi kenyataan ketika pada 11 Mei 1983 mereka sukses mengalahkan raksasaSpanyol, Real Madrid 2-1 dalam final. Aberdeen menjadi klub ketiga Skotlandia yang meraih sukses Eropa setelah Rangers dan Celtic. Dalam kompetisi domestik Aberdeen berhasil mempertahankan mahkota juara Piala Skotlandia dengan kemenangan 1–0 atas Rangers di final. musim berikutnya Aberdeen kembali meraih gelar juara Piala Skotlandia untuk ke tiga kalinya secara berturut-turut, dan meraih gelar juara Liga Skotlandia. Hal ini membuat Ferguson dianugerahi gelar OBE pada 1984. [5] Fergie kembali membawa Aberdeen mempertahankan gelar juara Liga Skotlandia pada musim 1984-85. Musim berikutnya (1985/86) mereka gagal dalam ajang Liga, posisi 4 dalam klasemen, walaupun mereka meraih juara Piala Liga dan Piala Skotlandia pada tahun yang sama. Pada musim yang sama, Ferguson adalah salah satu staf pelatih dalam tim nasional Skotlandia ketika menghadapi ajang Piala Dunia 1986. Namun meninggalnya pelatih utama mereka, Jock Stein, membuat Ferguson ditunjuk menjadi pelatih utama Skotlandia pada Piala Dunia 1986. Ia kemudian menunjuk Archie Knox menjadi asisten manajer yang mana adalah juga asistennya di Aberdeen. Karena jasa-jasanya di Aberdeen, Ferguson kemudian diusulkan untuk menjadi salah satu direktur di klub tersebut, namun Fergie menolaknya dan mengatakan bahwa ia berniat untuk pindah dari Aberdeen pada akhir musim 1985/86. Walaupun ia tetap berada bersama Aberdeen pada awal musim 1986/87, namun pada November 1986, Ferguson akhirnya menerima pinangan Manchester United untuk menjadi manajer mereka menggantikan jabatan yang dipegang Ron Atkinson.
Awal kariernya di Old Trafford tidaklah semulus yang ia kira. Saat itu MU terbelit dalam masalah alkohol yang kritis. Beberapa pemain andalan mereka (Norman Whiteside, Paul McGrath dan Bryan Robson), mempunyai hobi menenggak minuman keras dan mempunyai level kebugaran yang "menyedihkan". Ferguson, bersama-sama dengan Archie Knox yang diangkat menjadi asisten manajer saat itu, secara perlahan-lahan mengubah kebiasaan buruk itu dan menanamkan disiplin ketat bagi para pemain, hal yang masih berlaku sampai saat ini di MU. Pertandingan debutnya berakhir dengan kekalahan 2-0 atas klub underdog, Oxford United. Diikuti oleh hasil imbang 0-0 7 hari berikutnya melawan Norwich City. Kemenangan pertama United dibawah asuhan Fergie hadir pada 22 November 1986 ketika Red Devils mengalahkan Queens Park Rangers 1–0 di Old Trafford. Selain itu Fergie juga berhasil memenangkan pertandingan tandang satu-satunya yang mereka raih musim itu. Yang istimewa, lawan mereka adalah rival abadi United, Liverpool pada Boxing Day, hal yang mana telah dijanjikan oleh Fergie ketika konferensi pers pertamanya sebagai manajer United yaitu "akan menggantikan Liverpool sebagai klub Inggris paling dominan mulai saat ini". Dalam musim perdananya di United, Fergie membawa MU duduk di peringkat 11, setelah sebelumnya mereka sempat terdampar di peringkat 21. Musim berikutnya Ferguson mendatangkan beberapa pemain baru untuk membela United. Mereka adalah Steve Bruce, Viv Anderson, Brian McClair dan kiperJim Leighton. Dengan tambahan pemain-pemain baru ia meraih posisi 2 dibelakang Liverpool yang menjadi juara Liga Inggris. Musim 1988/89 Ferguson kembali mendatangkan pemain baru, kali ini Mark Hughes yang kembali bergabung dengan United setelah penampilan mengecewakan selama 2 tahun di FC Barcelona. United diunggulkan untuk menjadi juara pada musim itu namun penampilan mereka mengecewakan dan akhirnya kembali terdampar di posisi 11 pada klasemen akhir. Pada awal musim, United tampil dalam partai persahabatan melawan tim nasional Bermuda dan Somerset County dimana Fergie turun sebagai salah satu pemain saat laga melawan Somerset. Ini merupakan satu-satunya penampilan Fergie berseragam Setan Merahdalam pertandingan.
Musim 1989/90, Ferguson kembali mendatangkan pemain baru ; Paul Ince, Mike Phelan, Neil Webb dan bek Gary Pallister. Pada awal musim United berhadapan dengan juara bertahan Arsenal dimana Setan Merah berhasil menang 4-1 namun performa United menurun dan setelah kekalahan memalukan 5-1 dari rival sekota Manchester City, spanduk yang meminta Fergie untuk mundur mulai bermunculan di Old Trafford. Fergie sendiri menggambarkan bulan Desember 1989 adalah "masa-masa tergelap selama kariernya dalam dunia sepak bola" dimana United manjadi salah satu calon klub yang akan mengalami degradasi dari Liga Inggris. Dewan direktur klub tetap mempercayai Fergie sebagai manajer. Mereka bisa mentoleransi penampilan buruk klub karena beberapa pemain kunci cedera dan mereka juga puas atas peran serta Ferguson yang mengubah sistem pelatihan dan pencarian bakat di United. Kepercayaan dewan direksi klub dijawab Ferguson dengan kemenangan 1–0 pada final replay Piala FAmelawan Crystal Palace yang saat itu diperkuat oleh Ian Wright. Raihan trofi ini adalah yang pertama untuk Fergie selama menangani United dan disebut-sebut sebagai trofi penyelamat kariernya di MU. Pada awal musim 1990/91 Fergie mendatangkan kiper asing dari Denmark, Peter Schmeicheluntuk mengawal gawang United dan Andrei Kanchelskis untuk mengisi pos sayap kanan. Raihan trofi pertama membuat para fans berharap banyak pada musim berikutnya 1990/91, dimana sekali lagi United menghadirkan performa impresif ketika mengalahkan Arsenal di Highbury, 6-2. Namun performa yang kurang konsisten membuat United menderita kekalahan dari klub gurem Sunderland, Liverpool juga mengalahkan mereka 4-0 di stadionAnfield diikuti kekalahan dari klub sekota Liverpool, Everton di Old Trafford, 2-0. Kekalahan melawan Everton ini merupakan debut dari sayap kiri muda yang fenomenal, Ryan Giggs di tim utama setelah dipromosikan oleh Fergie dari skuat junior mereka. Performa inkonsisten mereka di Liga Inggristernyata tidak berpengaruh pada penampilan mereka dalam ajang eropa. United melaju hingga partai final yang mempertemukan mereka dengan FC Barcelona dalam ajang Piala Winners dimana Setan Merah mengalahkan wakil Spanyol itu 2-1. Sayangya United kembali mengalami kegagalan pada musim berikutnya, walaupun sukses dalam ajang Piala Liga dan Piala Super Eropa, United gagal mempertahankan performa mereka dalam kompetisi domestik. Setelah gagal merekrut Alan Shearer, United mendatangkan penyerang Dion Dublin pada musim panas 1992. Penampilan sayap kiri muda Ryan Giggs semakin impresif setelah Fergie melepas Lee Sharpe, yang berposisi sama dengan Giggs, pada musim 1990/91. Dengan skuat yang ada saat itu, fans United mulai yakin akan performa Setan Merah dalam meraih trofi pertama mereka sejak musim 1966/67. Setelah performa buruk pada paruh pertama musim (peringkat 10 dari 22 klub), Fergie mendatangkan pemain baru pada Januari 1993, Eric Cantona (yang menjuarai Liga Inggris musim sebelumnya bersama rival United, Leeds United) sebesar £1.2 Juta. Penampilan Cantona bersama Mark Hughes di lini depan dan mental juaranya yang kental, langsung berimbas pada performa United secara keseluruhan yang langsung melejit memuncaki daftar klasemen dengan keunggulan 10 poin dari peringkat 2 Aston Villa dan akhirnya menjadi juara Liga Premier Inggris yang pertama kalinya. Ini juga trofi Liga Inggris yang ke 8 sepanjang sejarah klub dan menjadi trofi Liga pertama untuk Fergie sejak ia datang sebagai manajer United pada 1986. Musim 1993/94 Ferguson memperkuat skuat United dengan mendatangkan gelandang emosional, Roy Keane dari Nottingham Forest sebesar £3.75 juta sebagai calon pengganti kapten United saat itu, Bryan Robson yang mulai memasuki masa pensiun. United langsung memimpin klasemen liga dari awal musim sampai akhir musim 1993/94. Cantona menjadi pencetak gol terbanyak dengan 25 gol. (Walaupun 2 kali terkena kartu merah dalam jangka waktu 5 hari). Fergie juga memimpin United tampil dalam final ajang Piala FA dengan mengalahkan Chelsea 4-0. Ini merupakan gelar double pertama di United setelah dulu pernah mencapai prestasi serupa di Aberdeen.
Ryan Giggs anggota skuat '92 menjadi pemain terbanyak yang tampil untuk United
Musim 1994/95 merupakan ujian berat bagi Fergie, karena Cantona harus absen selama 8 bulan karena menendang seorang suporter Crystal Palace di Selhurst Park, kandang Palace. Selain larangan tampil selama 8 bulan, Cantona juga mendekam di penjara selama 12 hari dan harus menjalankan tugas sosial selama 120 jam. Untuk mengisi posisi Cantona, maka United mentransfer Andy Cole dari Newcastle United sebesar £7 juta plus Keith Gillespie untuk Newcastle. Selain itu musim ini juga menjadi musim debut para pemain muda dari skuat 1992 yang menjuarai Piala FA Junior : Paul Scholes, Gary Neville, Nicky Butt dan David Beckham setelah sebelumnya Ryan Giggs (yang berpromosi dari skuat 92) telah mendapat tempat reguler dalam tim inti United. Namun United gagal mempertahankan gelar juara setelah imbang 1-1 melawan West Ham United pada pertandingan terakhir musim itu. Fergie juga gagal dalam final Piala FA dariEverton 1–0. Musim berikutnya (1995/96) Fergie mengejutkan para fans dengan melepas beberapa pemain inti United. Paul Ince di transfer ke Inter Milansebesar £7.5 juta, diikuti oleh Mark Hughes yang dilepas ke Chelsea sebesar £1.5 juta dan terakhir Andrei Kanchelskis ke Everton. Pertandingan pertama United membuat dugaan media dan fans mereka seperti terbukti, kalah oleh Aston Villa 3-1, United dicap "tidak akan memenangkan apapun dengan skuat belia". Para pemain belia itu menunjukkan bukti sebaliknya dengan memenangkan 5 pertandingan berturut-turut, termasuk membalaskan dendam kepadaEverton, 3-2 setelah gagal dalam final Piala FA dan menang 2-1 atas juara bertahan yang terpuruk di dasar klasemen, Blackburn Rovers. Pada Desember 1995, kembalinya Cantona memperbaiki performa United di liga, dimana mereka tertinggal 10 poin dari kandidat juara, Newcastle United. Sampai pada Januari 1996 jarak poin itu pun mengecil dengan hanya selisih 1 poin saja setelah Setan Merah menang pada pertandingan tandang 1–0 melawan sesama kandidat juara, Newcastle. Pada akhir musim pasukan belia United sukses meraih gelar juara Liga Inggris setelah menuntaskan perlawan Middlesbrough yang dimanajeri mantan kapten United, Bryan Robson 3-0. Fergie juga meraih gelar Piala FA mengalahkan Liverpool 1–0, lewat gol Cantona. Musim 1996/97 Fergie mendatangkan seorang penyerang belia dari Norwegia, Ole Gunnar Solskjaer yang akhirnya secara mengejutkan menjadi top skorer klub pada akhir musim serta seorang bek bernama Ronny Johnsen. Awal musim dimulai lewat penampilan impresif gelandang kanan dari United, David Beckham, yang memakai kostum no. 10 milik Mark Hughes, lewat gol dari tengah lapangan melawan Wimbledon. United menang 2-0. Setan Merah kembali berhasil meraih gelar juara Liga Premier Inggris ke 4 mereka dalam 5 musim, menegaskan dominasi United dalam ajang Liga Premier Inggris. Dalam pertandingan di kancah Liga Champion mereka berhasil mencapai semfinal sebelum dikalahkan oleh wakil Jerman, Borussia Dortmund yang akhirnya menjadi juara pada musim itu. Pada akhir musim ini, Eric Cantona, kapten United saat itu, mengumumkan pengunduran dirinya sebagai pemain dengan alasan sudah kehilangan motivasi dan gairah dalam bermain sepak bola. Jabatan sebagai kapten United saat itu dialihkan kepada gelandangemosional, Roy Keane sementara kiperPeter Schmeichel sebagai wakil kapten. Nomor kostum 7 milik Cantona diserahkan kepada David Beckham yang saat itu mulai menanjak performa dan popularitasnya bersama United.
Mengawali musim 1997/98 dengan skuat belia yang makin matang, Fergie menambah kedalaman skuat dengan mentransfer penyerangInggris, Teddy Sheringham, yang memakai kostum no. 10 milik Beckham, untuk mengisi posisi yang ditinggalkan Cantona dan bekHenning Berg dari Norwegia. Musim ini berakhir dengan kegagalan bagi United dalam semua ajang.
Pada musim panas 1998, Fergie kembali mentransfer seorang penyerang, Dwight Yorke dari Aston Villa, bek tangguh dari Belanda, Jaap Stam dan winger serba bisa Jesper Blomqvist dengan total nilai transfer mencapai hampir £30 juta. Dengan kedalaman skuat United mereka, Setan Merah mencapai kesuksesan mereka pada musim ini dengan raihan 3 trofi juara dalam semusim (dikenal dengan nama "The Treble") lewat beberapa pertandingan yang meguras emosi Fergie. Pertama adalah saat United berhadapan dengan Juventus di semi final Liga Champion. Menit-menit awal merupakan mimpi buruk bagi United ketika Juve unggul dengan 2-0, namun lewat penampilan heroik sang kapten United, Roy Keane, Setan Merah berhasil membalikkan keadaan dengan unggul 3-2 dan melaju ke final pertama mereka di ajang Liga Champion sejak tahun 1968. Keane sendiri, bersama Paul Scholes, gagal tampil dalam laga final melawan Bayern München. Pada ajang semifinal Piala FA, Keane dikartu merah saat melawan rival domestik United, Arsenal dan menyebabkan pinalti pada menit-menit akhir laga. Peter Schmeichel kemudian tampil sebagai pahlawan dengan menghadang pinalti tersebut dan Ryan Giggs mencetak gol sensasional penutup laga setelah sendirian ia mendribel bola melewati sebagian pemain Arsenal. United kemudian memenangkan final Piala FA setelah mengalahkan Newcastle Unitedlewat gol Sheringham dan Scholes, 2-0. Sebelum Final Piala FA Fergie telah memastikan diri sebagai Juara Liga Inggris. Laga final Liga Champion diawali lewat gol Bayern München pada menit-menit awal. Pada saat turun minum, Fergie memompa semangat skuatnya dan memasukkan dua penyerang, Sheringham dan Solskjaer untuk mengejar ketinggalan dari Bayern. Pilihan Fergie terbukti jitu, saat laga memasuki 3 menit tambahan (injury time), Beckham melambungkan bola dari sepak pojok yang kemudian disambar oleh Teddy Sheringham, 1-1. Bayern yang dalam tekanan hebat dari United kembali terkena sepak pojok, yang kembali diambil oleh Beckham. Bola lambung dari Beckham kali ini diarahkan ke mulut gawang Bayern yang dijaga oleh Oliver Kahn, yang tidak mengantisipasi pergerakan Solskjaer di depan gawangnya. Umpan itu pun disontek pelan oleh Solskjaer ke dalam gawang Bayern sehingga membalikkan keadaan menjadi 2-1 pada menit tambahan ke 3. Pita merah-hitam yang melambangkan warna seragam Bayern, yang telah melilit Piala Liga Champion pun diganti oleh warna merah-putih, warna kebesaran Manchester United. Pada akhir musim Alex Ferguson dianugerahi gelar kebangsawanan Inggris, namanya pun resmi menjadi SirAlex Ferguson.[6]. Musim ini juga menjadi musim terakhir bagi Peter Schmeichel di United, ia memilih pindah ke klub liga Portugal, Sporting Lisbon. Fergie kemudian mengambil Mark Bosnichdari Aston Villa untuk menggantikan posisi Schemeichel.
Pada musim 1999/00 dominasi United bersama Fergie semakin terlihat di klasemen akhir Liga Inggris, dimana Setan Merah unggul jauh atas rival mereka dengan 18 poin. Pada Desember 1999 United meraih trofi Piala Toyota mereka yang pertama dalam sejarah klub dengan mengalahkan Palmeiras di final. Giggs keluar sebagai pemain United pertama yang meraih gelar pemain terbaik pada ajang ini. Kepiwaian Fergie dalam mengembangkan United sebagai merek global tutur mendongkrak performa klub pada ajang kompetisi. Hal ini membuat United menjadi magnet bagi pesepak bola terbaik dunia untuk bergabung di Old Trafford. Pada akhir musim Fergie mendatangkan Ruud van Nistelrooy dari PSV Eindhoven seharga £18 juta, rekor pembelian pemain bagi klub Inggris saat itu, namun karena cedera maka United menunda kedatangan Nistelrooy setahun berikutnya. Fabien Barthez juga didatangkan dari AS Monaco senilai £7.8 juta, menjadikannya sebagai kiper termahal dunia saat itu. Barthez menggantikan posisi Bosnich dan Massimo Taibi sebagai kiper yang tampil buruk sepanjang musim. Musim 2000/01 diakhiri United dengan raihan Liga Premier Inggris untuk yang ketiga kalinya secara beruntun. Fergie jelas menjadi figur penting dalam raihan trofi United selama 3 musim terakhir. Namun performa United pada Liga Championmenemui kegagalan setelah kalah pada perempat final oleh Real Madrid pada musim 1999/00 dan Bayern München pada musim 2000/01. Pada akhir musim 2000/01 United mentransfer Juan Sebastián Verón dari Lazio senilai £28.1 juta. Verón menjadi pemain termahal yang pernah dibeli oleh Fergie saat itu.Ia bergabung bersama dengan van Nistelrooy yang telah sembuh dari cederanya tahun lalu.
Beckham (23) and Zinedine Zidane(5) di Real Madrid pada Agustus 2003
Pada awal musim 2001/02 diwarnai dengan penjualan kontroversial bekJaap Stam ke Lazio seharga £16 juta, yang mana membuat keseimbangan skuat Fergie terganggu. Absennya Stam di lini belakang United tidak mampu ditutupi oleh bek United lainnya dan keputusan ini pun disesali kemudian oleh Ferguson yang kerepotan mencari suksesor sang bek. Performa United menukik tajam dengan menempati peringkat 9 pada paruh musim. Performa United membaik seiring bergabungnya bek tua (36 tahun) Laurent Blanc dari Inter Milan pada Januari 2002 dan United pun menang dalam 8 laga Liga sehingga melaju ke peringkat atas Klasemen Liga. Namun hasil tersebut hanya bisa membawa United berakhir di peringkat 3 klasemen. Musim ini pun seharusnya menjadi musim terakhir Fergie menangani United karena faktor usia dan penurunan prestasi. Namun Fergie membatalkan niatnya unutk mundur dan tetap menangani United untuk 3 tahun ke depan. Pada akhir musim Fergie mencetak rekor pembeliannya selama menangani United dengan merekrut bek Tim Nasional Inggris, Rio Ferdinand sebesar £30 juta dari rival mereka Leeds United dan menjadikannya sebagai bek termahal dunia saat itu. Ferguson juga menunjuk Carlos Queiroz sebagai asisten manajer bagi United. Hasilnya terlihat pada musim 2002/03 dimana United berhasil menjadi juara Liga, dimana 2 bulan sebelum liga berhasil mereka tertinggal 8 angka dari kandidat juara Arsenal. Namun lewat penampilan tak terkalahkan sejak Desember, United berhasil meraih trofi juara Liga Inggris. Fergie sendiri sangat puas atas raihan trofi juara 2002/03 ini, karena kritikan tajam kepada Fergie sebelum awal musim yang dituduh telah kehilangan ambisi dalam menangani United. Pada akhir musim ini, Fergie secara mengejutkan melepas gelandang kanan United, David Beckham ke klub Spanyol, Real Madrid sebesar 35 juta Euro, menyusul insiden dimana Fergie, yang sedang mengamuk pada istirahat babak pertama ketika United berjumpa Arsenal dalam ajang Piala FA, secara tak sengaja menendang sepatu sehingga melukai pelipis kanan Beckham. Untuk mengisi posisi Beckham, Fergie secara tak terduga mentransfer seorang anak muda berbakat dari Sporting Lisbon, Cristiano Ronaldo sebesar £12.24 juta. Menjadikannya orang Portugal pertama yang bermain untuk United. Ia juga diberikan seragam no. 7 yang dulu dipakai oleh para legenda klub, seperti Beckham, Cantona dan George Best. Bulan Januari Fergie kembali mendatangkan penyerangLouis Saha unutk menggantikan posisi Solskjaer yang cedera. Musim itu berakhir dengan kegagalan United pada Liga Inggris dengan menempati posisi 3 klasemen akhir. Pada ajang Liga Champion United juga mengalami kegagalan di tangan FC Porto yang saat itu ditangani oleh Jose Mourinho. Pada akhir musim itu Fergie berhasil mentransfer bintang muda Inggris, Wayne Rooney dari Everton senilai £20 juta. Rooney menjadi target transfer sejumlah klub besar Eropa tapi Fergie berhasil meyakinkan Rooney unutk bergabung bersamanya di United. Tapi absennya penyerang utama, van Nistelrooy membuat Setan Merah finish di peringkat 3 selama 3 tahun beruntun. Pada akhir musim ini, Malcolm Glazer berhasil menguasai saham mayoritas dari Manchester United, hal ini mengundang gelombang protes dari para fans United yang khawatir biaya transfer pemain untuk United menjadi terbatas. Pada awal musim ini Fergie mendatangkan kiper sarat pengalaman, Edwin van der Sar dari Fulham dan gelandang serba bisa Park Ji Sung yang di transfer dari PSV. Musim ini merupakan musim transisi dari United, pada November 2005 Roy Keane memutuskan unutk hengkang dari United dab bergabung dengan Glasgow Celtic. Akibatnya United gagal melaju dari babak play-off Liga Champion. Nemanja Vidić dan Patrice Evra bergabung dengan skuat United pada bulan Januari 2006 dan Fergie berhasil membawa United menjadi runner-up Liga Inggris dibawah Chelsea dan menjuarai Piala Liga Inggris. Masa depan van Nistelrooy di United meenjadi tak menentu, terutama karena performa Cristiano Ronaldo dan Wayne Rooney yang sudah mendapat tempat utama di skuat Fergie. Pada akhir musim van Nistelrooy pindah keReal Madrid.
Awal musim 2006/07 menjadi suatu ujian bagi sisi manajerial Fergie. 2 orang pemain utamanya Cristiano Ronaldo dan Wayne Rooney terlibat perselisihan pada ajang Piala Dunia 2006. Insiden itu membuat rumor soal kepergian Ronaldo dari United makin membesar. Namun Fergie berhasil membujuknya agar bertahan di United dan mendamaikan kedua orang itu. Keberhasilan Fergie meredam emosi keduanya menjadi bahan bakar utama skuat United dalam menjalani awal musim baru. Kepergian Roy Keane pada November 2006, membuat Fergie mengincar gelandangTottenham Hotspurs, Michael Carrick. Dan pada awal musim Carrick resmi bergabung dengan skuat Setan Merah dengan nilai transfer £14 juta. Awal musim berlangsung baik bagi United yang untuk pertama kalinya memenangkan 4 pertandingan liga secara beruntun. Sekali lagi Fergie membuktikan dirinya sebagai master dalam mendatangkan pemain yang cocok dengan skema permainan yang diinginkan. Hasil transfer pada Januari 2006 berperan besar atas pencapaian United, mereka membentuk lini belakang solid bersama dengan kiperEdwin van der Sar, Rio Ferdinand dan kapten Gary Neville. Sementara Carrick menghadirkan stabilitas permainan di lapangan tengah, bahu membahu dengan Ronaldo, Giggs, Park Ji Sung dan Scholes menyokong Rooney di lini depan. Pada akhir musim United tidak terkejar dan mengamankan gelar juara Liga Inggris. Pada ajang Eropa, Fergie mengantarkan United mencapai semifinal dengan mencetak rekor kemenangan atas AS Roma 7-1 pada laga perempat final di Old Trafford. Pada laga semifinal United kalah dari AC Milan dengan agregat 3-5 setelah unggul 3-2 di Old Trafford. Walaupun begitu hasil ini merupakan tanda kebangkitan dari Setan Merah setelah beberapa tahun belakangan kalah bersaing dari Arsenal, Liverpool dan Chelsea.
Awal musim 2007/08, Fergie kembali mendatangkan pemain untuk memperkuat skuatnya. gelandang bertahan Owen Hargreaves yang sukses bersama tim nasional Inggris di Piala Dunia 2006,sayap serba bisa Nani dari Portugal, gelandang serang Anderson dari Brasil dan penyerang Carlos Tevez resmi bergabung dengan Fergie di Old Trafford. Dengan kedalaman skuatnya, Fergie mengincar pencapaian gelar Eropa kedua bersama Setan Merah. Namun harapan Fergie sepertinya akan terbang seiring dengan performa dibawah standar United yang hanya meraih hasil imbang dalam 2 laga awal serta kalah 0-1 dari rival sekotaManchester City. Namun Fergie berhasil memotivasi skuatnya dan penampilan United sonta berubah drastis menjadi kompetitor dalam meraih gelar juara Liga Inggris bersama Arsenal dan Chelsea. Musim ini juga merupakan musim terbaik dari Cristiano Ronaldo yang secara luar biasa mencetak 42 gol dalam semua ajang yang diikuti oleh United, meraih trofi Sepatu Emas sebagai top-scorer Eropa, top-scorer Liga Inggris (35 gol) dan menjadi kandidat Pemain Terbaik Dunia FIFA. Pada akhir musim, Fergie kembali tampil di Final Liga Champion berhadapan dengan Chelsea, Ronaldo membawa United unggul 1–0 pada babak pertama sebelum disamakan oleh Chelsea pada babak kedua. Lewat drama adu pinalti, Fergie sukses memenangkan gelar Liga Champion keduanya sepanjang kariernya sebagai manajer. Fergie juga berhasil membawa United meraih trofi Piala Dunia Antarklub yang pertama bagi United. Pada akhir musim ini Fergie mengumumkan dirinya akan mundur dari jabatan manajer Manchester United pada tahun 2011, sesuatu yang kemudian diralatnya sendiri dengan mengatakan akan terus menjadi menajer United selama fisiknya masih memungkinkan. Musim berikutnya Fergie kembali meraih trofi juara Liga Inggris untuk ke 11 kalinya dan mengantar United menyamai rekor Liverpool yang telah menjuarai Liga Inggris 18 kali. Akhir musim 2008/09 juga menjadi musim terakhir bagi Cristiano Ronaldo yang pindah ke Real Madrid dengan rekor transfer dunia sampai saat ini, £80 juta. Menjadikannya pemain termahal yang pernah dijual Fergie selama kariernya sebagai menejer klub. Musim 2009/10 menghadirkan kekecewaan bagi Fergie dimana ia gagal mempertahankan gelar juara Liga Inggris dan melewati raihan trofi Liverpool.